Di negara Asia Tenggara ini, lebih dari 4 ribu babi mati. Tes laboratorium awal menunjukkan bahwa demam babi Afrika tidak ada, tetapi belum ada konfirmasi resmi yang diterima.
Di utara Sumatera Utara, Indonesia, lebih dari 4.000 meninggal pada awal November, menurut laporan pers nasional, pada awalnya diasumsikan bahwa hewan-hewan itu menderita demam babi klasik (CSF).
Namun, menurut Fahar Samping, direktur kesehatan hewan di Departemen Pertanian Indonesia, tes laboratorium saat ini menunjukkan bahwa kematian babi disebabkan oleh virus CoES dan African swine fever (ASF).
Karena uji coba lebih lanjut belum selesai, laporan resmi tentang wabah ASF pertama di Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) belum dibuat. Jika kecurigaan dikonfirmasi, Indonesia akan menjadi negara Asia kedua belas dengan demam babi Afrika.
Pada awal September, ASF ditemukan di Timor Timur sebagai negara Asia ke-11, hanya berjarak 650 km. dari Australia.
Selain itu, virus akan membuat lompatan lebih dari 1.000 km., Karena lokasi wabah terdekat yang diketahui terletak di Ka Mau di Vietnam selatan. Peternak yang khawatir di Sumatra utara telah menyembelih ratusan babi mati di sungai terdekat.
Indonesia bukan produsen besar daging babi karena mayoritas penduduknya Muslim. Diperkirakan produksi di dalam negeri sekitar 330 ribu ton.
Sebagian besar babi dibesarkan di pulau-pulau Probe Kecil, di bawah pengaruh orang-orang Kristen, dan di kastil Hindu Bali. Di Sumatera Utara, produksi diperkirakan mencapai 43 ribu ton per tahun.
- Berita buruk dari Polandia Barat: sekarang setelah studi lebih lanjut telah dilakukan, jumlah kasus ASF yang dikonfirmasi secara resmi pada babi liar telah meningkat.
- Di Polandia barat, di provinsi Lebus, babi hutan lain yang terinfeksi ASF ditemukan, ini bukan kasus pertama dari penyebaran penyakit berskala besar.
- Demam babi Afrika menyebar ke banyak negara Asia dan Eropa, pemilik babi di Selandia Baru waspada dengan perlindungan biologis.
- Pemerintah Australia telah menciptakan sebuah lembaga - Koordinator Babi Hutan Nasional, yang akan memantau stok dan kesehatan babi hutan.
- Penyakit ini dikonfirmasi di Indonesia melalui tes laboratorium yang dilakukan terhadap sampel yang diambil dari 4 ribu babi yang mati selama wabah.