Cina akan mulai bekerja pada uji klinis vaksin melawan demam babi Afrika, ini diumumkan pada hari Jumat, 24 Mei oleh media milik negara di Cina.
Institut Penelitian Veteriner Negara Harbin telah memvaksinasi dua kandidat yang telah ditunjukkan oleh tes laboratorium kebal terhadap penyakit tersebut, Radio Nasional China melaporkan dalam sebuah pesan di situs microblogging China, Weibo.
"Pada tahap selanjutnya, Akademi Ilmu Pengetahuan Pertanian Cina akan mempercepat kemajuan uji coba klinis dan eksperimental, serta produksi vaksin," kata laporan itu. Menariknya, ketika Reuters mencoba menghubungi pejabat dari Harbin, mereka berada di luar jangkauan.
Namun, para ilmuwan yang bekerja pada vaksin untuk hewan telah menyatakan hati-hati, mengatakan bahwa mengembangkan dan meluncurkan vaksin yang efektif akan sulit.
"Vaksin bisa sangat efektif dalam pengaturan penelitian, tetapi jika Anda menerapkannya di bidang ini, mereka bisa sangat berbeda," kata seorang pakar internasional tentang demam babi Afrika, menolak menyebutkan namanya karena kepekaan masalah ini.
Menurutnya, mendapatkan vaksin dalam uji coba lapangan dan di pasaran bisa memakan waktu bertahun-tahun. Di Cina, setidaknya dua jenis virus beredar, dan, menurut para ahli, vaksin tidak mungkin melindungi mereka berdua.
China baru-baru ini mulai mengerjakan vaksin, karena para peneliti dilarang bekerja dengan virus hidup sampai penyakit itu ditemukan di negara itu.