Bertindak Direktur Jenderal Badan Nasional untuk Pengembangan Bioteknologi (NABDA), Profesor Alex Akpa, mengatakan para ilmuwan sedang melakukan penelitian untuk mengembangkan tomat yang dimodifikasi secara genetik (Tomat GM) untuk menghilangkan kerugian setelah panen.
Langkah ini menjadi perlu setelah kerugian berkelanjutan yang dihadapi petani dalam mengangkut produk-produk mereka dari pertanian ke pasar karena kurangnya ruang penyimpanan.
Negara ini menghasilkan banyak tomat dari poros Kano ke Kaduna, Zamfar, tetapi sebelum petani mengirim tomat ini ke Lagos, Ibadan atau Port Harcourt, mereka kehilangan 35 hingga 40% dari output karena kurangnya penyimpanan.
Berbicara baru-baru ini di Abuja, Profesor Akpa mengatakan sebuah studi tentang produksi tomat GM sedang dilakukan bekerja sama dengan Institut Internasional untuk Pertanian Tropis (IITA).
Pidato langsung: “Ilmuwan kami sedang mengerjakan pembuatan tomat BT untuk mengatasi kerugian ini setelah panen, sehingga petani dapat mengangkut tomat dari jarak jauh tanpa kehilangan hasil panennya. Studi ini dilakukan bekerja sama dengan Institut Internasional untuk Pertanian Tropis (IITA), Ibadan. ”
Bacaan yang disarankan:
- Petani tomat Meksiko memberikan tawaran baru bagi AS
- Seorang pensiunan dari Inggris mengangkat tomat ajaib
- Ilmuwan Spanyol telah menemukan metode ramah lingkungan untuk memerangi penyakit tomat