Indonesia memerintahkan para peternak unggasnya untuk memusnahkan sekitar 3 juta ayam dalam periode dua minggu, mulai Rabu, 26 Juni, untuk mengekang penurunan harga, karena para petani yang memprotes mendistribusikan ribuan unggas hidup secara gratis.
Indonesia menghasilkan lebih banyak ayam daripada yang dikonsumsi, dan ini memberi tekanan pada harga. Peternak ayam mengeluh bahwa harga ternak selama beberapa bulan di bawah harga minimum pemerintah dan di bawah biaya.
Peternak meningkatkan produksi ayam untuk memanfaatkan pertumbuhan permintaan yang diharapkan selama liburan Idul Fitri Muslim awal bulan ini. Namun kementerian pertanian mengatakan permintaan tidak seperti yang diharapkan.
Sebagai tanggapan, pemerintah memerintahkan para petani untuk membunuh ayam berusia 68 minggu selama dua minggu hingga 9 Juli, Kementerian Pertanian Indonesia mengatakan dalam sebuah pernyataan. Sugiono, direktur Departemen Peternakan, memperkirakan bahwa memusnahkan 3 juta ayam akan mengurangi pasokan ayam sebesar 1,5 juta per minggu.
Di Yogyakarta, Jawa, di mana harga sangat rendah, para petani memprotes mendistribusikan 5.000 ayam, dengan mengatakan harga telah turun selama 10 bulan, meskipun ada lonjakan permintaan untuk bulan puasa Muslim.
Menurut Kementerian Pertanian negara itu, harga rata-rata burung hidup di Indonesia pada hari Selasa, 25 Juni adalah 20.216 rupee ($ 1,43) per kilogram, sedangkan harga minimum pemerintah adalah 18.000 rupee ($ 1,27) Amerika Serikat) per kilogram. Jika harga tidak naik, Kementerian Pertanian Indonesia siap memesan lebih banyak burung pemusnahan.