Selama Oktober, penumpang di stasiun kereta bawah tanah Sangdo di Seoul bertemu dengan pemandangan yang menakjubkan: sebuah pertanian yang berfungsi penuh yang menanam selada, rebung, dan sayuran.
Perkebunan bawah tanah ini tidak tergantung pada tanah dan sinar matahari, tetapi menggunakan pencahayaan LED khusus, baki hidroponik, dan jaringan cerdas yang mengontrol faktor-faktor seperti suhu, kelembaban, tingkat CO2 dan intensitas cahaya.
Proyek ini disebut Metro Farm, dan distrik Sangdo adalah yang pertama dari lima pertanian metro yang dijadwalkan untuk dibuka pada akhir tahun sebagai bagian dari kemitraan antara pemerintah metropolitan Seoul dan perusahaan pertanian Korea Selatan Farm8. Sangdo Farm mulai beroperasi pada akhir Oktober, dan cabang kedua baru-baru ini dibuka di Stasiun Dapsimni.
"Karena Korea Selatan menua dan populasi pedesaan menurun dengan cepat, ini adalah arah pertanian di masa depan," kata Kim Sung Yun, manajer senior di Farm8. “Pertanian ini membutuhkan lebih sedikit ruang dan lebih sedikit waktu untuk menanam sayuran.”
Selada ditanam di rak vertikal di ruang utama, di ruang kaca yang terang, di mana Anda harus melewati kunci udara.
Waktu tumbuh dalam sistem hidroponik ini berkurang: dibutuhkan sekitar 38 hari untuk menanam selada dari biji untuk panen, dan lebih dari 50 hari di tanah. Kebun ini juga menyerap CO2 dan memompa oksigen, yang membantu meningkatkan kualitas udara di stasiun metro.
Ruang yang lebih kecil di dekatnya berisi pertanian robot otomatis yang menumbuhkan benih dan biji-bijian mikro, dan Farm Cafe menjual salad yang terbuat dari tanaman di Metro.
Stasiun ini juga memiliki pusat eksperimental yang menawarkan tur dan demonstrasi pertanian interaktif untuk keluarga dan sekolah. Menurut Kim, untuk memelihara pertanian di semua 5 titik metro, hanya 3 karyawan yang diperlukan, dan posisi ini dipegang oleh pensiunan dan penyandang cacat.