Masalah pemanasan global dan polusi yang disebabkan oleh produk sekali pakai telah menarik perhatian dunia. Ini mendorong perusahaan Meksiko Biofase untuk menggunakan bahan biodegradable baru yang terbuat dari biji alpukat untuk menggantikan plastik dalam pembuatan sedotan, garpu, sendok, dan pisau.
Berkat penelitian oleh insinyur biokimia Meksiko Scott Mungia, perusahaan ini memproses 15 ton biji alpukat per hari, menghasilkan peralatan makan sekali pakai yang ekologis. Secara umum, biji alpukat adalah limbah yang pasti berakhir di wadah sampah, sehingga Mungia memutuskan untuk menggunakannya lebih menguntungkan.
Tulang alpukat ditemukan di makam mumi yang berasal dari tahun 750-an. SM Lukisan batu yang menggambarkan buah-buahan ini dibuat lebih dari 12 ribu tahun yang lalu juga ditemukan.
Alat pemotong yang dapat terurai secara hayati ini dapat terurai dalam waktu 240 hari di lingkungan yang sesuai, sementara penguraian plastik biasa akan memakan waktu setidaknya 500 tahun.
Saat ini, Bumi sedang mengalami efek perawatan yang buruk dan penggunaan biadab. Peran utama dalam situasi kritis saat ini dimainkan oleh barang-barang plastik.
Oleh karena itu, penemuan yang dibuat oleh orang-orang seperti Mungia memungkinkan kita untuk menciptakan alternatif yang lebih ramah lingkungan untuk mengurangi dampak lingkungan kita dan menyelamatkan planet kita. Produk dapat dibeli di situs web perusahaan.
- Alpukat tanpa biji memasuki Inggris.
- Budidaya alpukat dapat menyebabkan keruntuhan ekologis setelah 50 tahun.
- Ilmuwan Kolombia sedang bereksperimen dengan struktur alpukat.
- Vietnam berniat menjual alpukat ke Amerika Serikat.
- Di Turki, meningkatkan produksi alpukat.