Saat ini, coronavirus adalah salah satu topik terpanas yang diperkirakan akan memengaruhi sikap dan perilaku konsumen dalam jangka panjang. Saat ini, karena ketidakpastian yang disebabkan oleh epidemi, menjaga kesehatan dan meminimalkan risiko penyakit adalah prioritas dalam pengambilan keputusan konsumen.
Ketidakpastian yang meluas juga sangat mempengaruhi loyalitas merek, sehingga penting bahwa merek bertindak secara bertanggung jawab dan mewakili konsumen, sebagaimana dinyatakan pada halaman Kamar Pertanian Nasional Hongaria (NAK). Karena situasi epidemi, banyak konsumen menderita kehilangan pendapatan (misalnya, PHK, cuti paksa tanpa upah, pemotongan gaji), yang juga tercermin dalam keputusan pembelian mereka.
Kebun anggur yang terdokumentasi pertama terletak di wilayah Tokai, tempat produksi anggur dimulai pada abad kelima.
Berbelanja menjadi lebih berorientasi nilai untuk perlindungan terhadap virus, yang mengurangi pentingnya merek yang mengenakan biaya untuk fitur yang tidak perlu. Meskipun berita tentang coronavirus kecil, konsumen merasakan, misalnya, dampak lingkungan yang positif dari kemunduran masyarakat. Selain itu, beberapa merek melibatkan konsumen dalam perang melawan virus. Contohnya adalah pembelian produk untuk membantu karyawan.
Respons konsumen terhadap kebutuhan sosial memengaruhi pengenalan merek. Konsumen yang sadar mengharapkan merek untuk menunjukkan perilaku etis dan bertanggung jawab mereka, yang dapat berkisar dari penetapan harga hingga perlindungan lingkungan dan integritas seluruh rantai pasokan.
- Petani bawang Valencia di daerah seperti L'Horta, Camp de Turia dan La Ribera memiliki kesulitan besar dalam menjual tanaman mereka di awal kampanye.
- Rusia dan Ukraina saat ini membatasi ekspor biji-bijian. Ini disebabkan oleh epidemi dan kenaikan harga pangan di kedua negara.
- Balás Györfi, Presiden Kamar Pertanian Nasional (NAK), mengadakan diskusi podcast dengan Istvan Jakab, Presiden Asosiasi Kelompok Tani dan Koperasi Hungaria tentang dampak epidemi terhadap pertanian.