Korea Utara telah meningkatkan upaya untuk mencegah penyebaran demam babi Afrika yang sangat menular dan mematikan, surat kabar utama Korea Utara melaporkan pada hari Rabu, 12 Juni, memecah keheningan tentang wabah, yang pertama kali dilaporkan pada akhir Mei.
Pada akhir Mei, Korea Utara melaporkan wabah demam babi Afrika (ASF) ke Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE), tetapi tidak ada laporan resmi lebih lanjut dari Pyongyang.
Surat kabar Korea Utara Rodong Sinmun melaporkan bahwa pada hari Rabu, 12 Juni, langkah-langkah pencegahan nasional sedang diambil untuk mengekang penyebaran virus. Menurut pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, "pencegahan adalah kunci untuk produksi ternak."
"Peningkatan produksi ternak berjalan seiring dengan peningkatan keselamatan hewan ternak dari berbagai penyakit," kata Kim dalam sebuah surat kabar.
Menurut surat kabar itu, langkah-langkah pencegahan termasuk desinfeksi peternakan dan pembatasan penjualan daging babi dan daging olahan.
Korea Utara tumbuh terutama ayam, bebek, dan kelinci. Menurut Statistik Korea, pada 2017, jumlah babi berjumlah 2,6 juta hewan.
Sejauh ini, tidak ada kasus baru yang dilaporkan di Korea Utara.